Review Film Spare Parts (2015)
Film
Spare Parts yang dirilis tahun 2015 merupakan film yang diangkat dari kisah
nyata. Meskipun film ini cenderung kurang populer, saya pikir film ini sangat
mengispirasi . Film ini mengisahkan perjuangan tim robotika SMA Carl Hayden (Carl
Hayden community High School) di ajang kompetisi robot bawah air (Underwater
Robotics Competition) yang diadakan oleh Universitas California. Anggota tim
Robotika tersebut berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Sebagian
besar dari mereka adalah orang hispanik yang juga merupakan imigran illegal.
Oscar
Vazquez sang pemeran utama memiliki obsesi berharga dalam hidupnya untuk
mengikuti Underwater Robotics Competition. Untuk mencapai keinginannya
tersebut, Oscar meminta seorang guru magang di sekolahnya, Fredi Cameron, untuk
menjadi pembimbing. Awalnya Fredi menolak karena dia hanya seorang guru magang dan
ia piker sekolah tersebut tidak punya peluang untuk bersaing dalam kontes
tersebut. Namun, akhirnya Fredi setuju untuk membentuk sebuah tim robotika dan
menyarankan agar Oscar mencari anggota lainnya untuk bergabung. Setelah
terkumpul 4 orang anggota, mereka pun merancang sebuah robot bawah air dengan peralatan dan modal seadanya dari sekolah
mereka. Robot yang mereka desain seharusnya memerlukan peralatan dan material
yang jauh lebih canggih dari yang dimiliki. Namun, dana mereka sangat sedikit,
apalagi jika dibandingkan dengan dana milik para kompetisi. Mereka pun bekerjasama
untuk mengakali kurangnya dana tersebut untuk mendesain robot yang efektif dan
efisien.
Keterbatasan
dana memang menjadi suatu kendala, tetapi keterbatasan dana bukan menjadi
penghalang mereka untuk berprestasi. Dengan berbagai cara akhirnya mereka bisa
mengahasilkan robot yang sederhana dan apa adanya. Saat hari H berlangsung,
mereka berhasil menduduki peringkat keempat ,sedangkan juara bertahan MIT
berada di posisi pertama. Mereka sempat kecewa dengan hasil itu, akan tetapi
kompetisi ini memiliki penilaian dimana sesi menyelesaikan misi tantangan
memiliki presentasi 70% dari penilaian dan 30% untuk sesi wawancara. Pada sesi
wawancara mereka berhasil menjawab semua pertanyaan dengan baik. Salah satu
pertanyaan yang di ajukan kepada semua tim saat wawancara adalah berapa biaya
untuk merakit sebuat robot tersebut. Dari tim Cornel membutuhkan anggaran
sekitar 12.549 dollar, untuk juara bertahan MIT mereka membutuhkan dana sebesar
18.863 dollar. Sedangkan Carl Hayden hanya membutuhkan dana kurang dari 800
dollar, lebih tepatnya 787,16 dollar dan sempat membuat para juri tercengang
terhadap jawaban Christian. Saat pengumuman pemenang para juri memberikan
apresiasi penghargaan terhadap pencapaian tim robotika Carl Hayden. Mereka
sempat kecewa karena berasumsi bahwa mereka hanya mendapatkan penghargaan
sebagai bentu apresiasi mereka. Tapi tanpa di duga justru mereka juga meraih
gelar juara pertama dalam kompetisi tersebut.
Yang
menarik dari film ini adalah bagaimana perjuangan mereka untuk mengatasi setiap
halangan yang menghadang. Mulai dari menyatukan tim yang terdiri dari
orang-orang bermasalah, tidak punya modal untuk membeli spare parts robot,
hingga kejar-kejaran dengan petugas imigrasi yang ingin mendeportasi
mereka.Semua konflik tersebut justru semakin memperkuat cerita dari film ini.
Penonton seperti diajak untuk merasakan bagaimana sulitnya perjuangan
masing-masing dari mereka untuk bisa tetap mengikuti kontes robotik ini.
Untuk sebuah film yang mungkin dipandang sebelah mata, Film Spare Parts
ini harus kalian tonton. Film ini sangat mengispirasi kalian yang ingin membuat
sebuah karya namun terkendala oleh sesuatu, film ini memberi motivasi dan
didasari dari kisah nyata. penulis Rasa rating 8.1/10 untu film Spare Parts ini
cukup memuaskan.
Comments
Post a Comment